Cerita Sex Hot Memek Tante 9, Cerita Hot Online, Cerita Sex Perawan, Cerita Sex Ngentot, Situs Cerita Sex, Sex Hot Memek Tante, Kisah Sex Tante, Cerita Sex Hot Tante, Kisah Dewasa Ngentot Tante, Cerita Hot Tante. Cerita Sex Dewasa, Cerita Dewasa Hot, Cerita Sex Hot, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Ngentot, Cerita Sex Tante.
Tidak Sperti biasanya, tepat jam 05.00 senja aku bergegas meninggalkan kantorku sebab ada janji untuk betemu Hendrika. Ketika hingga di Bioskop Jakarta Theater, pastinya yang telah aku pilih, kami langsung antri untuk melakukan pembelian tiket. Masih terdapat waktu selama 1 jam yang kami habiskan untuk berbincang-bincang satu sama lain. Selama obrolan tersebut kami mulai merundingkan masalah-masalah yang nyerempet ke arah seks.
Tepat jam 19.00, petunjukan dibuka aku masuk ke dalam dan mengarah ke ke belakang kiri, lokasi duduk favorit untuk pasangan yang sedang dimabuk cinta. Pertunjukan belum dibuka aku sudah mengelus kepala Hendrika seraya membisikkan ucapan-ucapan yang menggoda. “Hendrika, bila dekat kamu, saudaraku jadi nggak tahan,” kataku seraya menyentuh buah dadanya yang montok.
“Ah Mas, saudaranya yang di mana?” katanya, seraya mengerlingkan matanya. Melihat urusan tersebut aku langsung melumat berakhir bibirnya sampai-sampai napasnya nampak tersengal-sengal. “Mas, tidak boleh di sini dong kan malu, disaksikan orang.” Aku yang telah terangsang segera mengajaknya keluar bioskop untuk memesan taxi. Padahal peragaan belum dibuka hanya iklan-iklan film saja yang muncul.
Agen Bandar Poker QQ
Setelah melafalkan Hotel, taxi itu juga melaju ke arah yang dituju. Sepanjang perjalanan tanganku dengan terampil meremas buah dada Hendrika yang sesekali disertai desahan yang hebat. Ketika tanganku mulai menuju ke memeknya dengan sigap Hendrika menghalangi sambil berkata, “Jangan di sini Mas, supir taxinya liatin terus ke belakang.” Akhirnya kulihat ke depan memang benar supir tersebut melirik terus ke arah kami.
Sampai di lokasi tujuan setelah menunaikan taxi, kami segera berdekapan yang disertai rengekan manja dari Hendrika, “Mas Jo, anda kok pintar sekali sih memicu aku, sebenarnya aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.” Seraya telah tidak sabar aku tuntun segera Hendrika ke kamar yang kupesan. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan. Kemudian dengan tidak sabarnya dilucutinya satu persatu yang menempel di badanku sampai aku bugil ria. Penisku yang telah menegang dari tadi langsung dalam posisi menantang Hendrika.
Selanjutnya Baca Disni Ya
Source : Ceritahot.online
Selanjutnya Baca Disni Ya
Source : Ceritahot.online